BAB 1
PENDAHULUAN
1.A
Latar Belakang
Menurut para pendapat tokoh, perkecambahan biji merupakan bentuk awal embrio yang berkembang menjadi sesuatu yang baru yaitu tanaman anakan yang sempurna menurut Baker, 1950. Sedangkan, menurut Kramer dan Kozlowski, 1979, perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya embrio atau keluarnya redicle dan plumulae dari kulit biji.
Dalam perkecambahan, biji selalu mengalami pertumbuhan dan mengalami perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume karena adanya penambahan substansi (bahan dasar) yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Sedangkan, perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur. Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada awalnya, berkembang batang, akar, dan sebagainya. Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah biji akan selalu berbeda-beda. Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Diantara faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah cahaya dan media tanamnya.
Menurut para pendapat tokoh, perkecambahan biji merupakan bentuk awal embrio yang berkembang menjadi sesuatu yang baru yaitu tanaman anakan yang sempurna menurut Baker, 1950. Sedangkan, menurut Kramer dan Kozlowski, 1979, perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya embrio atau keluarnya redicle dan plumulae dari kulit biji.
Dalam perkecambahan, biji selalu mengalami pertumbuhan dan mengalami perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume karena adanya penambahan substansi (bahan dasar) yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Sedangkan, perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur. Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada awalnya, berkembang batang, akar, dan sebagainya. Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah biji akan selalu berbeda-beda. Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Diantara faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah cahaya dan media tanamnya.
Intensitas
Cahaya merupakan keadaan banyak sedikitnya cahaya yang mempengaruhi tanaman.
contohnya ditempat gelap dan ditempat terang. Dalam hal ini dapat terlihat
bahwa intensitas cahaya yang berbeda mempengaruhi tanaman yang disebabkan
Media tanam
merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat tumbuh dan berkembang
didalamnya. Contohnya seperti tanah, pasir, kapas, dan sejenis lainnya.
Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan antara berbagai media tanam
itu berbeda-beda. Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap
perkecambahan suatu biji. Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena setiap
media tanam mengandung unsur-unsur dan struktur yang berbeda-beda.
1.B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
2.
Bagaimana
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau?
3.
Apakah
pengaruh media tanam (kapas dan tanah) dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau?
4.
Bagaimana pengaruh media tanam (kapas dan
tanah) terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau?
5.
Bagaimana
perbedaan tanaman pada media tanam kapas dan tanah yang diletakan diruangan gelap
dan diruang terang ?
1.C.
Batasan Masalah
Dalam penulisan
makalah ini penulis hanya membahas, melihat dan mengamati sebatas pada pengaruh
cahaya matahari dan pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kecambah ( biji kacang hijau ). Dan pengamatan dilakukan selama 12
hari.
1.D.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk
mengetahui apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang
hijau.
2.
Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
3.
Mengetahui
cara menanam kacang hijau pada intensitas cahaya yang tepat.
4.
Mengetahui
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
5.
Untuk
mengetahui apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang
hijau.
6.
Untuk
mengetahui apakah media tanam kapas dan tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau
7.
Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh media tanam kapas dan tanah terhadap pertumbuhan
kacang hijau.
1.E.
Manfaat Penelitian
Manfaat
dari penelitian ini, antara lain dapat mengetahui efek dari sinar
matahari terhadap tumbuhan, baik efek positif maupun negatif, dapat mengetahui
pengaruh jenis media tanam terhadap tumbuhan, dan mengetahui kondisi yang
diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau serta mengetahui apa yang
mempengaruhi biji kacang hijau tersebut untuk berkecambah.
1.F.
Hipotesis
Cahaya
berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau. Cahaya dapat mempengaruhi
proses perkecambahan kacang hijau karena dapat memperlambat pertumbuhan panjang
batang kacang hijau. jenis media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan suatu jenis tanaman tertentu.
BAB 2
KAJIAN TEORI
2.A.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkecambahan
Pertumbuhan
adalah proses pertambahan volume yang irreversibel (tidak dapat kembali) karena
adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Tumbuhan bertambah tinggi dan
besar disebabkan oleh dua hal berikut :
1.
Pertambahan
jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada
meristem di titik tumbuh primer dan sekunder.
2.
Pertambahan
komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel
Perkecambahan
adalah munculnya platula (tanaman kecil dari dalam biji).
2.B.
Macam-macam Perkecambahan
Perkecambahan
biji dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
· Epigeal
Perkecambahan
epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga
atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke
atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseoulus radiatus).
· Hipogeal
Perkecambahan
hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil)
sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di
bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum)
2.C. Proses
Perkecambahan
Perkecambahan
diawali dengan penyerapan airdari
lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan
yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi
(berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya,
baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap
air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karenasel-sel embrio
membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Berdasarkan kajian ekspresi gen padatumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa pada perkecambahan lokus-lokus yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACIDINSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3), danLEAFY COTYLEDON 1 (LEC1) menurun perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-lokus yang mendorong perkecambahan meningkat perannya (upregulated), seperti GIBBERELIC ACID 1(GA1), GA2, GA3, GAI, ERA1, PKL, SPY, dan SLY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal sekelompok faktor tarnskripsi yang mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors, ARFs) diredam oleh miRNA
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Berdasarkan kajian ekspresi gen padatumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa pada perkecambahan lokus-lokus yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACIDINSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3), danLEAFY COTYLEDON 1 (LEC1) menurun perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-lokus yang mendorong perkecambahan meningkat perannya (upregulated), seperti GIBBERELIC ACID 1(GA1), GA2, GA3, GAI, ERA1, PKL, SPY, dan SLY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal sekelompok faktor tarnskripsi yang mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors, ARFs) diredam oleh miRNA
Perubahan
pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di
bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau
cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini
diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
2.D. Pertumbuhan
Secara umum
pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang
merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot
menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan
mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah
perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam
pertumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai
hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio,
bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki
3 bagian penting :
a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan
a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan
alat yang disebut auksanometer.
a. Daerah pembelahan
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan
Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi
Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan
tunas lateral yang akan menjadi cabang.
2.
Pertumbuhan Sekunder
Merupakan
aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
-
Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang
disebut kambium vasisatau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah
membentuk xilem dan floem primer.
-
Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh,
menjadi kambium yang disebut kambium
intervasis.
-
Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun Þ bentuk
konsentris.
-
Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai
pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan
floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
-
ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup
- ke luar membentuk felem : sel-sel mati
- ke luar membentuk felem : sel-sel mati
3.Pertumbuhan
Terminal
Pada
ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang sedang aktif tumbuh, terdapat
tiga daerah pertumbuhan dan perkembangan. Ketiga daerah tersebut adalah daerah
pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi..
Zona pertumbuhan dan perkembangan:
1.
Daerah Pembelahan.
Daerah
pembelahan merupakan daerah yang paling ujung. Pada daerah ini terutama
terjadi pembentukan sel-sel baru melalui pembelahan sel. Sel-sel di daerah
pembelahan memiliki inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif
membelah diri. Daerah pembelahan disebut pula daerah merismatik.
2.
Daerah Pemanjangan.
Daerah
pemanjangan merupakan hasil pembelahan sel-sel meristem di daerah pembelahan.
Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya, sehingga
membentuk daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini berukuran jauh lebih besar
dibandingkan sel-sel meristem.
3.
Daerah Diferensiasi.
Daerah
diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini
telah berubah bentuk sesuai fungsinya. Sebagian sel mengalami diferensiasi
menjadi epidermis, korteks, empulur, xilem, dan floem. Sebagian sel lagi
mengalami diferensiasi menjadi jaringan parenkim (jaringan dasar), jaringan
penunjang seperti kolenkim dan sklerenkim, dan sebagainya. Dengan terjadinya
diferensiasi sel, maka terbentuklah berbagai jaringan tumbuhan yang menyusun
organ tumbuhan.
2.E. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi
1.
Faktor Luar
A)
Air dan Mineral Þ berpengaruh pada
pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih
akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
|
B)
Kelembaban.
|
C)
Suhu di antaranya mempengaruhi
kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling
baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.
|
D)
Cahaya mempengaruhi fotosintesis. Secara umum
merupakan faktor penghambat.
Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran. |
2.
Faktor Dalam
A) Faktor
hereditas.
|
|||||||||||||||||
B) Hormon.
|
2F.
Variabel
1. Variabel Bebas
Cahaya, Tanah
dan Kapas
2. Variabel
Terikat
Pertumbuhan dan Perkembangan
Kacang hijau
3. Variabel
Kontrol
cahaya, ukuran wadah botol , banyaknya
kapas, banyaknya tanah, biji kacang hijau, jumalah air
BAB 3
METODE
PENELITIAN
3.A.
Tempat dan Waktu
Tempat:
1.Tangerang, Jl. Karyawan 1 no. 35 (di rumah peneliti (yuni))
Waktu:
selama 12 hari. Dari tanggal 16 Agustus 2014 – 28 Agustus 2014
3.B
Alat dan Bahan
1.
Gelas aqua 4. Biji kacang hijau
2. kapas 5. Air
3. tanah 6. Pensil Penggaris, dan
buku
3.C.
Cara kerja
1.
Menyiapkan
alat dan bahan. Yaitu mengisi 4 gelas plastik dengan kapas dan tanah kemudian membasahinya dengan air.
2.
Menanam
3 biji kacang hijau dalam masing-masing gelas plastik.
3.
Meletakkan
2 gelas plastik dengan media tanam kapas di tempat terang (Kg= kapas gelap Kt= kapasterang), dan 2 gelas plastik lagi
dengan media tanam tanah di tempat gelap dan terang (Tg= tanah gelap Tt= tanah
terang). Menyiram biji setiap hari selama 12 hari.
4.
Mengukur
panjang batang (tinggi kecambah) masing-masing tanaman setiap hari selama 12
hari dan mencatat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan.
5.
Amati
pertumbuhannya
3.D
Analisis data
Perbandingan
percobaan gelas Kg, Kt, Tg dan Tt
Gelas Kt dan Tt (tempat
terang): daun berwarna hijau,batang tegak dan akar lebih panjang
Ggelaa Gelas Kg dan Tg (tempat gelap): daun tidak
tumbuh sempurna,batang tidak tegak dan akar lebih pendek.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.A Hasil Penelitian
Hari
ke
|
tempat terang
cm
|
tempat gelap
cm
|
Perubahan
|
|||||
Kapas(Kt)
|
Tanah(Tt)
|
Kapas (Kg)
|
Tanah (Tg)
|
Kt
|
Tt
|
Kg
|
Tg
|
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Masih berupa biji
|
Masih berupa biji
|
Masih berupa biji
|
Masih berupa biji
|
2
|
0
|
0
|
1
|
0
|
Biji membelah
|
Biji membelah
|
Biji membelah,
tumbuh akar
|
Biji membelah
|
3
|
1
|
0,7
|
3
|
1
|
tumbuh akar,
|
tumbuh akar
|
mulai tumbuh batang
|
tumbuh akar
|
4
|
3
|
1
|
5
|
3,3
|
tumbuh
batang Warna batang hijau
|
Batang belum
tumbuh
|
Batang
memanjang berwarna kekuningan, tumbuh daun
|
mulai tumbuh
batang ,Warna batang kekuningan
|
5
|
4,5
|
2
|
7,3
|
5
|
Batang
memanjang, mulai tumbuh daun
|
mulai tumbuh batang
|
Daun mulai
tumbuh
|
Batang
memanjang, mulai tumbuh daun
|
6
|
6,7
|
3,3
|
10
|
7,5
|
Daun berwarna
hijau
|
Batang
memanjang berwarna hijau
|
Daun berwarna
kekuningan, daun melebar
|
Daun berwarna
kekuningan, daun melebar
|
7
|
8
|
6
|
13,6
|
9,4
|
Daun melebar
berwarna hijau tua
|
Mulai tumbuh
daun
|
Daun berwarna
kuning pucat
|
Daun berwarna
kuning pucat
|
8
|
11,6
|
9,7
|
16,4
|
13
|
Terus tumbuh
|
Daun melebar
berwarna hijau tua
|
Terus tumbuh
|
Terus tumbuh
|
9
|
14
|
12
|
22,5
|
16,8
|
Terus tumbuh
|
Terus tumbuh
|
Terus tumbuh
|
Terus tumbuh
|
10
|
18
|
15,5
|
23,7
|
18,7
|
Terus tumbuh
|
Terus tumbuh
|
Terus tumbuh
|
Terus tumbuh
|
11
|
19,4
|
17
|
24,5
|
20,5
|
Terus tumbuh
|
Terus tumbuh
|
Terus tumbuh
|
Terus tumbuh
|
7,1
|
5,6
|
10,5
|
7,9
|
Rata-rata
|
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya terang dan gelap. Hal
ini menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat mempengaruhi
perkecambahan kacang hijau. Begitu juga dengan media tanamnya, unsur yang
terkandung dimedia tanam berpengaruh terhadap perkecambahan biji kacang hijau.
Bedasarkan tabel
diatas tentang perkembangan biji kacang hijau, tampak bahwa perkembangan peling
cepat adalah perkembangan kacang hijau pada tempat yang gelap. Pada hari
pertama pengamatan, dimasing-masing tempat menunjukkan bahwa biji kacang hijau
belum menunjukkan perkembangan sama sekali. Selainitu, pengaruh zat auksin
yang terdapat pada pada tumbuhan sangat mempengaruhi perkecambahan pada biji
kacang hijau. Zat auksin pada tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman
dan menjadi penghambat pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya matahari. Sehingga
dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman di tempat gelap lebih panjang
daripada ditempat terang karena zat auksin pada tempat gelap tidak
terganggu fungsinya. Atau dapat dikatakan bahwa zat auksin tidak dapat bekerja
secara maksimal jika terkena cahaya matahari, dan sebaliknya zat auksin dapat
bekerja secara maksimal jika berada pada tempat yang cenderung lebih gelap.
Tanaman di
tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi daripada yang ditempat terang.
Hal ini disebabkan karena pengaruh auksin (hormon tumbuhan yang mengatur
pertumbuha sel di meristem ujung ) yang terdapat pada pucuk akan terurai jika
terkena cahaya matahari. Namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning,
pucat, kurus, daunnya tidak berkembang, dan lama-lama akan mati setelah cadangan
makanannya habis. Ini karena cahaya juga merangsang pembentukkan klorofil,
tumbuhan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dan akhirnya
tidak dapat membuat makanannya sendiri( fotosintesis ).
Pada jenis media
tanamnya tanaman kacang hijau yang ditanam pada media kapas pertumbuhannya
lebih cepat dibanding pada media tanam tanah. karena molekul-molekulnya
renggang sehingga biji dapat menyerap air dengan mudah.Kandungan dominan kapas
terdiri atas serat - serat tumbuhan (selulosa) dan kapas dapat menjaga
kelembapan yang lebih lama dan lebih baik daripada media tanah,
sehingga kacang hijau yang ditanam di media kapas dapat tumbuh lebih cepat
daripada di tanah. Selain itu terkstur kapas yang lembut sangat cocok untuk
akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah sehingga akar muda tersebut
dapat berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu.
Sedangkan pertumbuhan di tanah lambat karena Daya intermolekul yang dimiliki oleh tanah kecil. Sehingga molekul-molekulnya yang rapat dapat membuat air sulit diserap oleh biji.
Pada penelitian ini, praktikan menggunakan kacang hijau untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan jenis media tanam terhadap proses perkecambahan kacang hijau. Ternyata pada penilitian yang dilakukan praktikan ini cocok dengan apa yang teori telah jelaskan bahwa tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang gelap dengan media tanam kapas akan tumbuh lebih panjang/tinggi daripada tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang gelap dengan media tanam tanah dan tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang terang dengan media tanam kapas akan tumbuh lebih panjang/tinggi daripada tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang terang dengan media tanam tanah.
Dari rincian-rincian tersebut menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau akan tumbuh lebih tinggi jika diletakkan di tempat yang gelap daripada diletakkan di tempat yang terang. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang tumbuh lebih pendek karena umumnya cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Peristiwa ini terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Dan sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih tinggi karena terjadi peristiwa pertumbuhan yang cepat di tempat gelap yang disebut etiolasi. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Dan dari rincian tersebut pada jenis media tanamnya tanaman kacang hijau yang ditanam pada media kapas pertumbuhannya lebih cepat dibanding pada media tanam tanah. karena molekul-molekulnya renggang sehingga biji dapat menyerap air dengan mudah.Kandungan dominan kapas terdiri atas serat - serat tumbuhan (selulosa) dan kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih baik daripada media tanah, sehingga kacang hijau yang ditanam di media kapas dapat tumbuh lebih cepat daripada di tanah. Selain itu terkstur kapas yang lembut sangat cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah sehingga akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu.
Sedangkan pertumbuhan di tanah lambat karena Daya intermolekul yang dimiliki oleh tanah kecil. Sehingga molekul-molekulnya yang rapat dapat membuat air sulit diserap oleh biji.
Tetapi, pertumbuhan meninggi yang baik tidak menjamin kualitas tumbuhan itu juga baik. Buktinya, yang seperti praktikan amati, bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap, meski tumbuhnya lebih tinggi, tetapi dengan kondisifisik tanaman yang kurang sehat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang, meskipun tumbuhnya lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
Sedangkan pertumbuhan di tanah lambat karena Daya intermolekul yang dimiliki oleh tanah kecil. Sehingga molekul-molekulnya yang rapat dapat membuat air sulit diserap oleh biji.
Pada penelitian ini, praktikan menggunakan kacang hijau untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan jenis media tanam terhadap proses perkecambahan kacang hijau. Ternyata pada penilitian yang dilakukan praktikan ini cocok dengan apa yang teori telah jelaskan bahwa tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang gelap dengan media tanam kapas akan tumbuh lebih panjang/tinggi daripada tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang gelap dengan media tanam tanah dan tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang terang dengan media tanam kapas akan tumbuh lebih panjang/tinggi daripada tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang terang dengan media tanam tanah.
Dari rincian-rincian tersebut menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau akan tumbuh lebih tinggi jika diletakkan di tempat yang gelap daripada diletakkan di tempat yang terang. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang tumbuh lebih pendek karena umumnya cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Peristiwa ini terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Dan sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih tinggi karena terjadi peristiwa pertumbuhan yang cepat di tempat gelap yang disebut etiolasi. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Dan dari rincian tersebut pada jenis media tanamnya tanaman kacang hijau yang ditanam pada media kapas pertumbuhannya lebih cepat dibanding pada media tanam tanah. karena molekul-molekulnya renggang sehingga biji dapat menyerap air dengan mudah.Kandungan dominan kapas terdiri atas serat - serat tumbuhan (selulosa) dan kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih baik daripada media tanah, sehingga kacang hijau yang ditanam di media kapas dapat tumbuh lebih cepat daripada di tanah. Selain itu terkstur kapas yang lembut sangat cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah sehingga akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu.
Sedangkan pertumbuhan di tanah lambat karena Daya intermolekul yang dimiliki oleh tanah kecil. Sehingga molekul-molekulnya yang rapat dapat membuat air sulit diserap oleh biji.
Tetapi, pertumbuhan meninggi yang baik tidak menjamin kualitas tumbuhan itu juga baik. Buktinya, yang seperti praktikan amati, bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap, meski tumbuhnya lebih tinggi, tetapi dengan kondisifisik tanaman yang kurang sehat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang, meskipun tumbuhnya lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
BAB 5
KESIMPULAN DAN
SARAN
5A.
Kesimpulan
1.
Perbedaan
yang sangat mencolok pada tumbuhan di tempat gelap, daunnya berwarna kuning dan
lebih cepat tinggi daripada tumbuhan di tempat terang. Sedangkan pada tumbuhan
tempat terang tetap berwarna hijau. Kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap
akan lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya
hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau.
Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi
fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat
kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil
sehingga daun berwarna kuning.
2.
Cahaya
yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan, umumnya cahaya meninggi
karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan). Tanaman
kacang hijau yang diletakkan di tempat terang akan tumbuh lebih pendek karena
hormon auksin ini akan terurai karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau
ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, ,
subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta
memiliki cukup klorofil.
3.
Pertumbuhan
kacang hijau dikapas lebih cepat, dibandingkan di tanah karena
molekul-molekulnya renggang sehingga biji dapat menyerap air dengan
mudah.Kandungan dominan kapas terdiri atas serat - serat tumbuhan (selulosa)
dan kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih baik
daripada media tanah, sehingga kacang hijau yang ditanam di media kapas dapat
tumbuh lebih cepat daripada di tanah. Selain itu terkstur kapas yang lembut
sangat cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah sehingga
akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu.Sedangkan
pertumbuhan di tanah lambat karena Daya intermolekul yang dimiliki oleh tanah
kecil. Sehingga molekul-molekulnya yang rapat dapat membuat air sulit diserap
oleh biji.
5B.
Saran
Sebaiknya
percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan
lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang cukup cahaya
terkena secara langsung, yang terkena cahaya melalui celah, & sama sekali
kurang cahaya matahari. Juga peralatan yang lebih komplit dan modern. dan lebih
detail menyimpulkan tanaman di tanam sesuai jenis media tanamnya.
Dalam melakukan
suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya
tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga
percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacangü hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacangü hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
BAB 7
DAFTAR PUSTAKA
Saktionon.
2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta
Saktionon.
2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta
Karmana, Oman.2007.Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XII. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. 2009.Jakarta : Buku Sekolah Elekrtonik.
Comments
Post a Comment